Uncategorized

Kirab Panji dan Mahkota Binokasi Sumedang Larang Menutup Rangkaian Peringatan HJS

SUMEDANGKU – Kirab Panji dan Mahkota Binokasih Kerajaan Sumedang Larang menjadi agenda penutup dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Sumedang ke-445.

Selama dua hari, Sabtu dan Minggu 13-14 Mei 2023, rombongan prajurit Keraton Sumedang Larang yang berpakaian didominasi warna hitam berjalan kaki dengan membawa panji-panji dan  Mahkota Binokasih Sumedang menuju Bale Sri Manganti.

Tampak pula Kereta Kencana Naga Paksi melaju di belakang iring-iringan rombongan prajurit Karaton Sumedang Larang.

Pada hari pertama, rombongan berjalan menyusuri rute dari mulai Kecamatan Darmaraja – Cisitu – Situraja dan Ganeas.

Kemudian pada hari kedua, rombongan melanjutkan perjalanang dari Kecamatan Ganeas menuju ke Kecamatan Sumedang Utara, sampai dengan Bale Agung Srimanganti/Karaton Sumedang Larang.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Kirab Panji dan Mahkota Binokasih kali ini dibuka oleh Drumband Gita Abdi Praja IPDN yang mampu mengundang warga Sumedang untuk menyaksikan acara kirab.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menerima Panji yang diserahkan langsung oleh Camat Sumedang Selatan yang sebelumnya diberikan oleh Camat Sumedang Utara  bertempat di Alun-Alun Sumedang.

Minggu (14/5).

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, Kirab Panji dan Mahkota Sumedang Larang merupakan kegiatan rutin tiap tahun dan juga menjadi salah satu rangkaian acara peringatan Hari Jadi  Sumedang.

“Kegiatan ini merupakan napak tilas perjalanan sejarah dari yang semula Kerajaan Sumedang Larang hingga menjadi Kabupaten Sumedang,” ucapnya, Minggu 14 Mei 2023 belum lama ini.

Bupati menyebutkan, Kabupaten Sumedang menjadi juara nasional pertama SPBE tingkat Nasional di Tahun 2022, Terbaik 1 Kategori Pemda Terbaik dalam Digitalisasi Ekonomi Daerah pada Apresiasi Jawara Ekonomi Digital (AJEG) Jawa Barat 2022, Inovasi Terbaik pada Tema Pembangunan Ekonomi, dan Terbaik Kedua dalam Perencanaan, Pencapaian, dan Inovasi Pembangunan Nasional.

“Alhamdulillah Sumedang mendapatkan banyak prestasi. Kami juga meraih beberapa perharagaan lainnya. Ini semua sebagai motivasi bagi kami untuk terus meningkatkanya dan lebih baik lagi, ” ujarnya.

Dijelaskan Bupati, sesuai dengan filosofi “Insun Medal Insun Madangan” yang berarti “Kami lahir untuk menerangi”, pemerintah harus hadir untuk memberikan kemanfaatan bagi orang lain.

“Nama Sumedang dari Insun Medal Insun Madangan dimana orang Sumedang harus menerangi dan menjadi solusi, dimanapun dan kapanpunmemberikan pencerahan. Alhamdulillah sudah banyak kabupaten dan kota yang telah melakukan studi tiru ke Kabupaten Sumedang dan ini menjadi salah satu ciri Sumedang sudah menerangi kabupaten dan kota di Indonesia, ” imbuhnya.

Bupati menjelaskan, pada bulan Juni mendatang dirinya akan meresmikan menara Kujang Sapasang di Panenjoan Jatigede

“Kami juga insyallah bulan depan akan meresmikan Kujang Sapasang yang ada di Jatigede yang tingginya 99 meter. Ini sebagai bagian dari kita untuk melestarikan budaya di Kabupaten Sumedang, ” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kirab Rd. Lily Djamhur Soemawilaga mengatakan, Kirab Panji dan Mahkota Binokasih Sumedang Larang merupakan budaya dan sejarah bangsa yang menceritakan kisah peradaban dan leluhur Sumedang.

“Kita sudah seharusnya mendukung, menggali sejarah sebagai dasar kesadaran dan kepedulian kita untuk mengelola dan melestarikannya di tanah nusantara, termasuk di Kabupaten Sunedang,” ungkapnya.

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button